2Ketidakefektifan pola nafas (00032) berhubungan dengan penekanan medula oblongata. 3 Risiko ketidakefekifan perfusi jaringan serebral (00200) berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial, pembedahan tumor, edema serebri. (00085) berhubungan dengan gangguan sensorik dan motorik 7 Gangguan rasa nyaman (00214) berhubungan dengan nyeri
LAPORAN PENDAHULUAN STASE KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Gangguan Pola Tidur di Ruang Menur RS dr. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga Oleh TATI HARDIYANI G1B212083 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS PURWOKERTO 2013 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN POLA TIDUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status kesehatan pada tingkat optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Secara umum tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu lingkungan menurun. Hampir sepertiga waktu dari kita, kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut di didasarkan pada keyakinan bahwa tidur memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh dan memperbaiki kerusakan sel. Apabila kebutuhan tidur cukup maka jumlah energi yang dibutuhkan dapat terpenuhi, sehingga status kesehatan dan kegiatan sehari–hari pulih kembali. Selain itu orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan tidur lebih banyak dari biasa. 2. Tujuan Tujuan umum Untuk mengetahui asuhan keperawatan gangguan pola tidur di ruang Menur RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Tujuan khusus 1. Mengetahui pengertian 2. Mengetahui etiologi 3. Mengetahui faktor predisposisi 4. Mengetahui patofisiologi 5. Mengetahui tanda gejala 6. Mengetahui pemeriksaan penunjang 7. Mengetahui pathway 8. Mengetahui pengkajian 9. Mengetahui diagnosa keperawatan gangguan pola tidur 10. Mengetahui rencana asuhan keperawatan gangguan pola tidur B. TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalandi taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat Hidayat, 2006. Sedangkan pengertian tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup Guyton, 1997. Tidur dikarakteristikan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan syaraf, kedua yaitu efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan berbagai organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur. Gangguan dalam tidur bisa dialami oleh siapa saja. Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan jumlah atau kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, narkolepsi, somnabolisme tidur berjalan, enuresa ngompol, dan delirium mengigau Alimul, 2006. 2. Etiologi Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur, yaitu 1. 2. Psikologis a Perubahan tidur yang berhubungan dengan proses penuaan b Ansietas c Suhu tubuh Lingkungan a Suhu, kelembaban yang berubah-ubah b Stimulasi yang berlebih c Kegaduhan d Pengobatan 3. Fisiologis a Demam b Hipertiodisme c Ulkus gastrik d Gangguan hati e Nafas pendek f Urgensi berkemih g Mual h Gangguan ketidaknymanan 3. Faktor Predisposisi Menurut Potter and Perry 2006, faktor-faktor yang mempengaruhi tidur antara lain a. Penyakit Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan seseorang kurang tidur bahkan tidak dapat tidur. b. Kelelahan Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Seseorang dengan kelelahan tingkat menengah dapat tidur nyeyak, sedangkan pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan periode tidur REM lebih pendek. c. Sres Psikologi Depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan oleh kondisi cemas yang meningkatkan norepirefin darah melalui sistem saraf simpatis dan akan mengurangi tahap REM dan NREM. d. Obat-Obatan Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu, e. 1 Diuretik 2 Antidepresan 3 Kafein 4 Betabloker 5 Narkotika 6 Amfetamin Nutrisi Makanan seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat mempercepat tidur. f. Lingkungan Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur. Pada lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat tidur nyenyak dan sebaliknya. g. Motivasi Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan menahan tidak tidur sehingga dapat menimbulkan gangguan proses tidur. 4. Patofisiologi Tidur merupakan hubungan mekanisme screablea yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer endokrin kardio vaskular, respirasi muskuloskeletal Guyton, 1997. Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme cerebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur dan bangun. Recticular activating system RAS dibagian batang otak atas mempunyai sel-sel khusus dalam mempertahankan kesadaran RAS memberikan stimulus visual, auditori, nyeri, dan sensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri yaitu emosi, proses, pikir. Gangguan pola tidur dapat dipengaruhi oleh proses penuaan, ansietas, suhu tubuh, faktor lingkungan suhu, kelembaban yang berubahubah, stimulasi yang berlebih, kegaduhan, pengobatan, faktor fisiologis demam, hipertiodisme, ulkus gastrik, gangguan hati, nafas pendek, urgensi berkemih, mual, gangguan ketidaknyamanan. Hal tersebut membuat kerja RAS berlebihan menyebabkan kewaspadaan berlebih dan akhirnya mengganggu pola tidur pasien Potter and Perry, 2006. 5. Tanda dan Gejala Gangguan tidur a. Ketidakpuasan Tidur b. Keluhan verbal tentang kesulitan-kesulitan tidur c. Keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik d. Tidak dapat tidur insomnia e. Total waktu tidur kurang dari usia yang normal f. Memiliki kebiasaan buruk atau aneh saat tidur mengorok, berhenti nafas, menggerakan anggota keluarga g. 6. Bangun 3 kali atau lebih di malam hari Pemeriksaan Penunjang Menentukan secara pasti gangguan tidur adalah pemeriksaan polisomnografi. Polisomnografi adalah alat uji diagnostik untuk mengevaluasi gangguan tidur. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram EEG, elektromiogram EMG, dan elektro-ukologram EOG sekaligus. Dengan alat ini kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur. Aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari Potter and Perry, 2006. 7. Pathway Faktor psikologis Faktor Lingkungan Faktor Fisiologis Nyeri akut Cemas Merangsang sistem limbik pengatur sistem emosi untuk meningkatkan pengeluaran katekolamin Merangsang sensori perifer untuk meningkatkan pengeluaran serotonin Merangsang kortek serebral untuk meningkatkan pengeluaran seroton Gangguan eliminasi urin Hipertermi Merangsang Sistem Aktivasi Retikuler SAR untuk menurunkan pengeluaran serotonin Gangguan Pola Tidur Bangun 3 kali atau lebih dimalam hari, insomnia, ketidakpuasan tidur, total waktu tidur kurang, kebiasaan buruk saat tidur dan keluhan verbal lainnya. Pengkajian a. Identitas nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, diagnosa medis b. Riwayat Kesehatan Keluhan utama, Riwayat penyakit sebelum, Riwayat penyakit dahulu, Riwayat penyakit keluarga c. Pola Kesehatan Fungsional 1 Pemeliharaan Kesehatan 2 Nutrisi Metabolik 3 Eliminasi 4 Pola Persepsi Kognitif 5 Pola Istirahat a Pola tidur jam berapa berangkat tidur, bangun tidur, lamanya tidur b Kebiasaan menjelang tidur buang air kecil, membaca buku, dll c Gangguan tidur yang sering dialami dan cara mengatasinya d Kebiasaan tidur siang e Lingkungan tidur bising, gelap, dingin, dll f Status emosi dan mental g Manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat gangguan istirahat dan tidur, yaitu - penampilan wajah area gelap disekitar mata, bengkak pada kelopak mata, konjungtiva kemerahan, mata terlihat cekung, dll - Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat dan tidur mudah tersinggung, sering menguap, kurang - Kelelahan tampak lelah, letih, lesu, dll 6 Konsep Diri 7 Pola Peran dan Hubungan 8 Pola Reproduksi 9 Pola Pertahanan Diri dan Koping 10 Keyakinan dan Nilai d. Pemeriksaan Fisik Kesadaran umum, BB, TD, N, S, RR dan antropometri 8. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah 1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik. 3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan faktor fisiologis. 4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit. 5. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis. 9. Rencana Asuhan Keperawatan Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Rasionalisasi 1. Tentukan efek 1. Meminimalisir tidur keperawatan selama 3x24 jam samping obat pada samping berhubungan diharapkan gangguan pola tidur pola tidur pasien tidak dengan faktor pasien teratasi dengan kriteria hasil fisiologis, Awal 1 Akhir 5 tidur pasien dan catat 2. Mengetahui lingkungan. tidur dalam faktor fisik apnea 3. Pasien batas normal saat tidur, sumbatan jalan 1 5 nafas, pola tidur psikologis, dan faktor- sehingga mengganggu pola Jumlah jam Pola tidur, obat 2. Pantau hubungan efek penyebab gangguan pola tidur memahami kebutuhan tidur nyeri 4. Melibatkan keluarga untuk atau meminimalisir kualitas ketidaknyamanan, nyeri dalam batas dan sering berkemih 5. Lingkungan nyaman dapat normal Perasaan 1 5 fresh sesudah tidur/istirahat Mampu mengidentifik atau faktor-faktor psikologis dapat 1 5 mendukung tidur pasien yang 6. Tidur membantu pola tidur pasien gangguan siang membantu dapat menyukupi kebutuhan tidur 3. Jelaskan pentingnya 7. Obat tidur untuk membantu asi hal-hal tidur yang adekuat peningkatan kualitas dan yang selama sakit kuantitas tidur meningkatkan tidur 4. Ajarkan pasien dan orang lain tentang faktor-faktor dapat yang berpengaruh pada gangguan pola tidur 5. Ciptakan lingkungan yang nyaman 6. Anjurkan pasien untuk tidur siang jika diperlukan untuk memenuhi pola tidur 7. Kolaborasi pemberian obat tidur DAFTAR PUSTAKA Alimul, H. Aziz. 2006 Pengantar KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta Salemba Medika. Guyton, Arthur. 1997. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Edisi 3. Jakarta EGC. NANDA. 2011. Diagnosa Keperawatan 2011-2014. Jakarta EGC. Potter, P. A. & Perry, A. G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Jakarta EGC. Polatidur membaik diberi kode L.05045 dalam SLKI. Pola tidur membaik berarti keadekuatan dan kuantitas tidur membaik. Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa pola tidur membaik adalah: Keluhan sulit tidur menurun; Keluhan sering terjaga menurun; Keluhan tidak puas tidur menurun; Keluhan pola tidur berubah menurun; Keluhan istirahat tidak cukup menurun Gangguan tidur adalah kelainan pada pola tidur seseorang. Kondisi ini dapat menimbulkan penurunan kualitas tidur yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan penderitanya. Gangguan tidur dapat ditandai dengan mengantuk di siang hari, sulit tidur di malam hari, atau siklus tidur dan bangun tidur yang tidak teratur. Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit lain, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Jenis dan Penyebab Gangguan Tidur Berdasarkan bentuk kelainan atau gejalanya, gangguan tidur terbagi dalam beberapa jenis. Di bawah ini adalah beberapa jenis gangguan tidur yang sering terjadi 1. Insomnia Insomnia adalah kondisi ketika seseorang sulit tidur atau butuh waktu yang sangat lama sampai bisa tidur. Insomnia dapat disebabkan oleh kebiasaan sebelum tidur yang tidak baik, gangguan mental, restless legs syndrome, atau penyakit tertentu salah satunya gangguan kelenjar pineal. 2. Hipersomnia Hipersomnia adalah kondisi ketika penderitanya tidur sangat panjang sehingga penderitanya selalu mengantuk di siang hari. Ada berbagai hal yang berpotensi menyebabkan hipersomnia atau tidur berlebihan, salah satunya adalah depresi. 3. Tidur berjalan Penyakit tidur berjalan sleepwalking dalam istilah medis disebut somnabulisme. Penderita kondisi ini sering bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur, tetapi ia tidak menyadari apa yang dilakukannya. Kondisi ini bisa dialami oleh orang dewasa dan juga anak-anak. 4. Nightmare mimpi buruk Mimpi buruk terjadi saat otak menyebabkan seseorang memimpikan hal-hal yang meresahkan. Belum diketahui mengapa kondisi ini terjadi. Namun, mimpi buruk pada anak diduga dipicu oleh rasa cemas atau takut bila jauh dari orang tuanya. 5. Sleep terror teror tidur Teror tidur lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 4–8 tahun. Penderita teror tidur dapat tampak ketakutan hingga berteriak ketika tidur. Pada anak, kondisi ini dapat dipicu oleh kelelahan atau demam. Gejala Gangguan Tidur Ada berbagai gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita gangguan tidur, antara lain Bangun dan tidur di waktu yang tidak teratur Sulit tidur di malam hari Gerakan tungkai yang tidak disengaja saat ingin tertidur Irama napas yang tidak normal saat tidur Ketakutan, bermimpi buruk, berteriak, atau berjalan ketika tidur Kebiasaan mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas sesaat, ketika sedang tidur Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali Tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur Sering mengantuk di siang hari sehingga dapat tiba-tiba tertidur di waktu yang tidak wajar, misalnya saat mengemudi Kesemutan atau sensasi yang menjalar di tangan dan kaki Lemah otot, badan lemas, atau sering merasa lelah Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gangguan tidur, terutama bila sudah mengganggu kegiatan sehari-hari. Berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai dan dikonsultasikan ke dokter Tertidur ketika sedang mengemudi Sulit terjaga ketika sedang menonton televisi atau membaca buku Sulit berkonsentrasi saat di sekolah, kantor, atau di rumah Penurunan performa di tempat kerja atau sekolah Sulit mengingat sesuatu Lambat dalam merespons sesuatu Diagnosis Gangguan Tidur Dokter akan menanyakan pola tidur pasien, meliputi berapa lama waktu tidur, apakah sering terbangun ketika sedang tidur, atau apakah sering tertidur ketika sedang beraktivitas di siang hari. Dokter juga dapat bertanya tentang kebiasaan pasien saat tidur pada teman sekamar atau keluarga pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien memiliki masalah emosional, pernah atau sedang menderita penyakit tertentu, atau sedang menggunakan obat-obatan yang dapat menurunkan kualitas tidur. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa saluran pernapasan pasien, seperti hidung, mulut, atau tenggorokan. Selanjutnya, dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti Polisomnografi atau sleep study, untuk menganalisis level oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak ketika tidur Electroencephalogram EEG, untuk mengukur aktivitas listrik di otak Tes darah, untuk mendiagnosis penyakit tertentu yang dapat menyebabkan gangguan tidur. CT scan, untuk mendeteksi kelainan di otak yang menyebabkan gangguan tidur Pengobatan Gangguan Tidur Cara mengobati gangguan tidur tergantung pada penyebabnya. Di bawah ini adalah beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur 1. Perubahan gaya hidup Pada dasarnya, penerapan pola hidup sehat dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang. Beberapa bentuk gaya hidup sehat yang dapat dilakukan adalah Mengonsumsi lebih banyak makanan berserat, seperti sayuran dan buah-buahan Membatasi asupan gula dengan mengurangi konsumsi cemilan yang manis Berolahraga secara rutin Mengelola stres dengan baik Membuat jadwal tidur harian dan menaati jadwal tersebut dengan disiplin Mengurangi konsumsi kafein, terutama pada sore dan malam hari Mengurangi konsumsi minuman beralkohol Menghentikan penggunaan HP setidaknya 30 menit sebelum tidur untuk menghindari dampak negatif HP terhadap kualitas tidur Tidak merokok Menjauhi kebiasaan tidur sepanjang hari pada hari libur, karena dapat mengubah pola tidur di hari kerja 2. Psikoterapi Salah satu contoh psikoterapi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir penderita gangguan tidur. 3. Penggunaan alat khusus ketika tidur Pada penderita hipersomnia, dokter mungkin akan menganjurkan penggunaan alat khusus ketika tidur. Alat tersebut terdiri dari masker oksigen yang tersambung ke alat yang dinamakan continuous positive airway pressure CPAP. Terapi CPAP berguna untuk membuat saluran pernapasan tetap terbuka. 4. Obat-obatan Obat-obatan yang biasa diberikan oleh psikiater untuk mengatasi gangguan tidur antara lain Obat penenang Obat antidepresan Komplikasi Gangguan Tidur Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi ketika seseorang menderita gangguan tidur, di antaranya Penurunan libido Munculnya keriput dan kantung mata Sering lupa Berat badan meningkat Penurunan konsentrasi, kemampuan penalaran, dan pemecahan masalah, sehingga sulit membuat keputusan Penurunan prestasi di sekolah atau performa di tempat kerja Gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan umum Kecelakaan saat bekerja atau berkendara akibat menurunnya kewaspadaan Peningkatan risiko terkena penyakit, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung Pencegahan Gangguan Tidur Gangguan tidur dapat dicegah dengan beberapa cara berikut Menciptakan lingkungan yang baik untuk tidur Menghindari alkohol, kafein, dan rokok Tidak bekerja hingga larut malam Tidur sesuai jadwal Berolahraga rutin Gangguanpola tidur adalah rasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari, sulit tidur pada waktu tidur yang diinginkan. Data seluruh pasien preoperasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung tahun 2014 dengan jumlah 1570 orang. Jakarta - Setelah begadang semalaman, sebagian besar orang dalam hidupnya mungkin pernah merasa terbangun dengan tubuh lebih berat dan terasa nyeri. Nah menurut studi terbaru hal tersebut memang nyata bukan sekadar perasaan di jurnal Sleep Medicine, peneliti dari University of Warwick menemukan bahwa kurangnya tidur dapat meningkatkan risiko muncul nyeri. Hal ini diketahui setelah peneliti memeriksa data lebih dari 60 ribu orang di 10 negara selama empat setengah juga Kurang Tidur Bisa Bikin Kamu Jadi Mudah Lapar Pemimpin studi Esther Afolalu mengatakan hasilnya orang yang mengalami insomnia atau kurang tidur berisiko dua kali mengalami nyeri kronis dan masalah fraktur panggul. Mengapa hal ini terjadi kemungkinan karena kurangnya tidur membuat sistem imun tubuh tak berfungsi dengan baik. Bakteri, virus, serta zat asing dapat masuk ke tubuh menimbulkan reaksi inflamasi dan reaksi stres yang berkaitan dengan rasa nyeri."Tidur dan nyeri adalah dua masalah kesehatan besar yang ada pada masyarakat saat ini," kata Esther seperti dikutip dari Reuters, Rabu 20/9/2017.Secara umum, durasi tidur idealnya berkisar antara 6-8 jam dalam semalam. Lebih atau kurang dari yang disarankan, bisa memicu perubahan-perubahan di dalam iStockPada kehidupan seksual pria misalnya, berbagai penelitian menyebut kurang tidur bisa menurunkan kadar hormon testosteron. Dampaknya cukup luas, mulai dari kualitas sperma dan libido yang menurun hingga peningkatan risiko sindrom metabolik yang karena itu jangan pernah sepelekan kebutuhan tidur tubuh kamu ya!Baca juga Berbagai Kondisi Tubuh yang Berubah Saat Kurang Tidur fds/up
emosiyang menyebabkan gangguan pola tidur adalah suara berisik pengunjung berdatangan menyebabkan susah tidur menjadi stres dan emosi, 4) Faktor utama yang menyebabkan terganggunya pola tidur responden adalah faktor lingkungan rawat inap, ditunjukkan nilai korelasi faktor lingkungan dengan pola tidur adalah sebesar 0,440. Adapun faktor
Gangguan Pola Tidur Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1 Berikut ini kami sajikan pembahasan mengenai Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan Gangguan Pola Tidur dilengkapi dengan Definisi, Data Penunjang Do Ds, Nursing Outcome Criteria NOC dan Nursing Intervention Criteri NIC. Selamat belajar yaa teman-teman semuanya. A. Diagnosa dan Faktor Berhubungan Definisi Gangguan jumlah dan kualitas tidur penghentian kesadaran alami, periodic yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas Pedoman NANDA 2018-2020 Berhubungan dengan Gangguan pola tidur, kurang berhubungan dengan Cemas / takut Agen biokimia obat Keletihan Suhu tubuh meningkat /demam Depresi / berduka Perpisahan dgn orang yg terdekat/benda kesayangan Nausea Sesak nafas Nyeri Lingkungan pencahayaan, bising, lingkungan baru ....................................... Data Subyektif klien mengatakan ; Tidur tidak puas Sering terbangun di malam hari …………………………. Data Obyektif Insomnia sulit tidur Jumlah tidur kurang dari kebutuhan sesuai umur Inkontinensia Urine ………………….. ………………….. B. Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Perasaan nyaman Tidur sesuai dengan pola kebiasaan Kebutuhan istirahat cukup Tujuan Setelah dilakukan asuhan ke perawatan selama ....x 24 jam Klien dapat tidur sesuai dengan kebutuhan dan usia Bayi 18-20 jam Balita 12-14 jam Anak sekolah10-12 jam Dewasa muda8-9 jam Dewasa 6-8 jam Lansia sekitar 6 jam Klien mengutarakan merasa segar dan puas Istirahat dan tidur cukup ........................... .......................... C. Intervensi Keperawatan Rencana Tindakan Peningkatan kualitas tidur Kaji pola tidur klien Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat kepada klien dan keluarga Identifikasi penyebab gangguan tidur, Fisik nyeri, sering Bak, sesak nafas, batuk, demam, mual dll. Psikis cemas, stress, lingkungan dll. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat rubah posisi tidur sesuai kondisi, berikan benda-benda yang familier pada anak ............................................. Peningkatkan koping Diskusikan pilihan yang realistis terhadap terapi/ tindakan yang akan dilakukan Dorong klien untuk memiliki harapan yg realistis untuk mengatasi perasaan putus asa Dorong klien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri klien. Libatkan dukungan dari keluarga dan orang yang terdekat. Ajurkan klien untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Manajemen lingkungan kenyamanan Ciptakan lingkungan yang tenang, bersih, nyaman dan minimalkan gangguan Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam Hindari tindakan keperawatan pada waktu klien tidur Batasi jumlah pengunjung Berikan susu hangat sebelum tidur .................................................. Nama Perawat ........................ .......................... Diagnosa dan Intervensi Gangguan Pola Tidur Versi Tabel Definisi Gangguan jumlah dan kualitas tidur penghentian kesadaran alami, periodic yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas Pedoman NANDA 2018-2020 Berhubungan dengan Gangguan pola tidur, kurang berhubungan dengan Cemas / takut Agen biokimia obat Keletihan Suhu tubuh meningkat /demam Depresi / berduka Perpisahan dgn orang yg terdekat/benda kesayangan Nausea Sesak nafas Nyeri Lingkungan pencahayaan, bising, lingkungan baru ....................................... Data Subyektif klien mengatakan ; Tidur tidak puas Sering terbangun di malam hari …………………………. Data Obyektif Insomnia sulit tidur Jumlah tidur kurang dari kebutuhan sesuai umur Inkontinensia Urine ………………….. ………………….. Tujuan NOC Intervensi NIC NOC Perasaan nyaman Tidur sesuai dengan pola kebiasaan Kebutuhan istirahat cukup Tujuan Setelah dilakukan asuhan ke perawatan selama ....x 24 jam Klien dapat tidur sesuai dengan kebutuhan dan usia Bayi 18-20 jam Balita 12-14 jam Anak sekolah10-12 jam Dewasa muda8-9 jam Dewasa 6-8 jam Lansia sekitar 6 jam Klien mengutarakan merasa segar dan puas Istirahat dan tidur cukup ........................... .......................... Rencana Tindakan Peningkatan kualitas tidur Kaji pola tidur klien Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat kepada klien dan keluarga Identifikasi penyebab gangguan tidur, Fisik nyeri, sering Bak, sesak nafas, batuk, demam, mual dll. Psikis cemas, stress, lingkungan dll. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat rubah posisi tidur sesuai kondisi, berikan benda-benda yang familier pada anak ............................................. Peningkatkan koping Diskusikan pilihan yang realistis terhadap terapi/ tindakan yang akan dilakukan Dorong klien untuk memiliki harapan yg realistis untuk mengatasi perasaan putus asa Dorong klien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri klien. Libatkan dukungan dari keluarga dan orang yang terdekat. Ajurkan klien untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Manajemen lingkungan kenyamanan Ciptakan lingkungan yang tenang, bersih, nyaman dan minimalkan gangguan Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam Hindari tindakan keperawatan pada waktu klien tidur Batasi jumlah pengunjung Berikan susu hangat sebelum tidur .................................................. Nama Perawat ........................ .......................... Sumber Jurnalis Keperawatan Indonesia Daftar Pustaka Berman, A., Snyder, Frandsen, G. 2016. Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice Tenth Edition. New York Pearson Education, Inc. Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC 2018 - 2020 Dougherty, L., & Lister, S. 2015. The Royal Marsden Manual of Clinical Nursing Procedures, ed. NHS Foundation. Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta CV Andi Offset. Potter, Perry, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Dan Bahasa Yasmin Asih, dkk. Jakarta EGC. Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2013. Fundamentals of Nursing Eighth Edition. St. Louis Mosby Demikianlah artikel singkat dari kami diatas yang berjudul Gangguan Pola Tidur Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan untuk teman-teman semuanya dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan teman-teman semuanya. Sampai jupa lagi yaa.
Gangguanpola tidur Definisi : Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik : · Perubahan pola tidur normal · Penurunan kemampuan berfungsi · Ketidakpuasan tidur · Menyatakan sering terjaga · Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur · Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan · Kelembaban lingkungan sekitar · Suhu lingkungan sekitar · Tanggung jawab memberi asuhan · Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap

Insomnia Insomnia adalah kondisi yang membuat seseorang tidak bisa memulai tidur, terus terbangun pada malam hari, atau bangun terlalu pagi dan sulit untuk kembali tidur. Kondisi ini bisa terjadi akibat stres, jet lag, kondisi kesehatan lain, obat yang Anda konsumsi, atau jumlah cangkir kopi yang Anda minum. Penyebab kondisi ini juga bisa terjadi akibat gangguan tidur lain atau gangguan suasana hati, seperti cemas dan depresi. Sleep apnea Sleep apnea merupakan gangguan umum yang membuat pernapasan Anda berhenti sementara saat tidur, dan sering membangunkan Anda. Jika Anda mengidap kondisi ini, Anda mungkin tidak ingat sudah terbangun beberapa kali saat tidur. Anda cenderung merasa lelah saat menjalani hari, mudah tersinggung dan tertekan, atau mengalami penurunan produktivitas. Sleep apnea adalah gangguan yang serius dan dapat mengancam nyawa. Segera hubungi dokter jika mengalami kondisi ini. Restless legs syndrome RLS Restless legs syndrome RLS atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang disebabkan oleh dorongan yang hampir tak tertahankan untuk menggerakan kaki atau lengan Anda pada malam hari. Keinginan untuk bergerak muncul ketika Anda beristirahat atau berbaring. Penyebab munculnya keinginan tersebut biasanya karena ketidaknyamanan, sensasi menggelitik, atau sakit. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan pengobatan rumahan. Narkolepsi Narkolepsi merupakan gangguan yang dengan gejala rasa kantuk yang berlebihan dan tidak dapat Anda kontrol dalam keseharian. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan fungsi otak yang mengatur tidur dan bangun. Jika Anda mengalami gangguan ini, Anda mungkin merasakan “serangan tidur” ketika berjalan, bekerja, atau bahkan berkendara. Meskipun belum ada obat yang bisa mengatasi narkolepsi, beberapa perawatan bisa membantu mengatur gejalanya. Gangguan tidur pekerja shift Gangguan ini muncul ketika jadwal bekerja dan waktu biologis Anda tidak sinkron. Pekerjaan shift terkadang menuntut Anda bekerja saat tubuh Anda menginginkan tidur dan tidur ketika tubuh Anda menginginkan bangun. Sebagian pekerja shift cenderung punya masalah kualitas tidur dibandingkan orang lain yang bekerja saat siang hari. Kalau sudah begini, Anda mungkin merasakan kantuk dan lesu saat bekerja. Ini bisa menurunkan produktivitas Anda dan meningkatkan kemungkinan cedera. Jet lag Jet lag merupakan gangguan sementara yang terjadi ketika Anda bepergian melintasi zona waktu. Gejala yang muncul bisa meliputi kantuk pada siang hari, kelelahan, sakit kepala, masalah perut, dan insomnia. Penerbangan yang semakin lama cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini. Gangguan fase tidur tertunda Kondisi ini terjadi ketika jam biologis Anda tertunda secara signifikan. Anda akan tidur dan bangun lebih telat daripada kebanyakan orang. Kondisi ini lebih dari sekadar bangun hingga larut, tetapi ketika Anda kesulitan untuk mengikuti jam biologis yang normal. Apa saja tanda dan gejala gangguan tidur? Ada berbagai gejala yang dapat Anda kenali, tergantung jenis kelainan,. Mereka umumnya adalah tidur berjalan, mendengkur, insomnia, restless legs syndrome, narkolepsi, dan sleep apnea. Gejala tersebut termasuk sangat mengantuk saat siang hari dan kesulitan tidur saat malam hari. Beberapa orang mungkin tertidur pada waktu yang tidak tepat, seperti saat menyetir. Gejala lain mungkin kesulitan bernapas atau tak dapat menahan pergerakan ketika Anda mencoba untuk tidur. Siklus tidur dan bangun bisa jadi gejala yang muncul ketika Anda mengalami gangguan tersebut. Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda. Kapan harus pergi ke dokter? Jika Anda memiliki tanda atau gejala tersebut, kualitas tidur buruk, atau sekadar ingin bertanya, konsultasikan dengan dokter. Anda juga perlu menghubungi dokter ketika perawatan rumahan tidak berhasil, terlebih ketika Anda mengalami kondisi berikut ini Masalah utama Anda adalah mengantuk saat siang hari dan perawatan rumahan tidak menghilangkan gejala. Anda atau pasangan terengah-engah, tersedak, atau berhenti bernapas saat tidur. Anda tertidur pada waktu yang tidak tepat, seperti berbicara, berjalan, atau makan. Berdiskusi dengan dokter mengenai solusi paling tepat untuk situasi Anda adalah tindakan yang cerdas, karena gangguan tidur kronis berdampak buruk pada fungsi harian serta kesehatan mental dan fisik Anda. Penyebab gangguan tidur Ada banyak penyebab Anda susah tidur, antara lain adalah Kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti merokok, minum alkohol yang bisa mengganggu tidur, atau keseringan begadang. Penyakit mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Masalah kesehatan yang mengganggu tidur, seperti nyeri sendi, asma, gangguan pencernaan yang menimbulkan gejala maag, atau penyakit kronis lain. Konsumsi obat mengandung kafein, antidepresan, atau stimulan yang mengganggu hormon melatonin. Faktor lainnya yang dapat mengganggu tidur, termasuk genetik, giliran kerja pada malam hari, obat-obatan, dan pertambahan usia, sehingga sering timbul susah tidur pada lansia. Faktor risiko gangguan tidur Ada banyak faktor risiko gangguan tidur, yaitu Obesitas. Pembesaran jaringan hidung, mulut, atau tenggorokan. Kelainan bentuk tulang. Konsumsi alkohol atau obat-obatan. Kebiasaan merokok. Kebiasaan tidur yang buruk. Kelainan sistem hormon endokrin. Genetik dari orangtua, seperti fatal familia insomnia. Komplikasi gangguan tidur Gangguan tidur bisa menyebabkan Anda kekurangan tidur, yang efeknya dapat menimbulkan beberapa hal berikut ini. Kewaspadaan menurun dan mengantuk pada siang hari yang berisiko mengalami kecelakaan dan cedera. Tubuh kelelahan dan tidak dapat beraktivitas secara optimal. Fungsi otak menurun, seperti tidak dapat berpikir dengan jernih, daya ingat memburuk, sulit memproses informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Suasana hati menjadi buruk dan mudah marah sehingga bisa memicu konflik antara Anda dan orang sekitar. Sistem imun akan melemah sehingga membuat Anda mudah sakit. Risiko penyakit kronis meningkat, mulai dari hipertensi hingga penyakit jantung. Hubungan dengan pasangan menjadi memburuk karena fungsi seksual menurun. Diagnosis & pengobatan gangguan tidur Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Bagaimana mendiagnosis gangguan tidur? Dokter pertama-tama akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengumpulkan informasi tentang gejala dan riwayat kesehatan. Dokter juga akan menyuruh berbagai tes, yaitu Polisomnografi studi tidur yang menilai kadar oksigen, pergerakan tubuh, dan gelombang otak untuk menentukan cara mereka mengganggu tidur. Electroencephalogram tes menilai aktivitas elektrik di dalam otak dan mendeteksi potensi masalah apapun yang berkaitan dengan aktivitas ini. Tes darah genetik tes darah yang umumnya berguna untuk mendiagnosis narkolepsi dan kondisi kesehatan lainnya yang mungkin menyebabkan gangguan tidur. Bagaimana mengobati gangguan tidur? Mneurut Cleveland Clinic, pengobatan untuk kondisi ini akan dokter sesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya, meliputi Minum obat-obatan untuk membantu tidur, seperti pil tidur atau suplemen melatonin. Mengikuti terapi perilaku kognitif untuk mengatasi insomnia dan mengurangi kecemasan. Menjalani terapi cahaya untuk memperbaiki ritme sirkadian agar kualitas tidur kembali membaik. Menggunakan mesin CPAP continuous positive airway pressure untuk mengatasi sleep apnea. Pengobatan gangguan tidur di rumah Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi gangguan tidur. Perbaiki kebiasaan Anda sehari-hari Terlepas dari gangguan yang Anda alami, Anda harus berpegang teguh pada jadwal tidur yang konsisten, olahraga teratur, batasi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin. Mengatur stres juga bisa meningkatkan kualitas tidur jangka panjang. Kembangkan rutinitas sebelum tidur yang santai Lakukan aktivitas yang dapat mempersiapkan tubuh dan pikiran Anda untuk tidur. Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Hindari makanan yang terlalu berat dan terlalu banyak minum saat malam hari. Anda juga bisa mandi air hangat, membaca, atau mendengarkan musik sebelum tidur. Selain itu, Anda perlu mematikan gawai Anda setidaknya satu jam sebelum tidur. Kembalilah tidur jika Anda terbangun saat malam Terlepas dari apakah Anda mengidap sleep disorder atau tidak, terbangun saat malam adalah hal yang normal. Jika Anda menghadapi masalah ketika ingin kembali tidur, cobalah fokus mengatur napas, lakukan meditasi, atau melakukan teknik relaksasi. Buat catatan tentang apapun yang membuat Anda khawatir dan putuskan untuk menunda kekhawatiran itu sampai hari berikutnya agar lebih mudah selesai. Pencegahan gangguan tidur Sebagian jenis gangguan tidur bisa Anda cegah, caranya dengan menerapkan beberapa hal berikut ini. Praktekkan sleep hygiene agar kualitas tidur Anda tetap baik. Hindari penggunaan obat-obatan yang mengganggu tidur, seperti antidepresan, dekongestan, atau obat pelangsing. Atur waktu minum kopi yang paling baik agar tidak mengganggu tidur dan batasi konsumsi alkohol. Berhenti merokok. Ikuti pengobatan dokter jika Anda memiliki penyakit pernapasan, gangguan pencernaan, atau penyakit mental yang bisa mengganggu tidur.

Gangguanpola tidur b.d kurang kontrol tidur/ nyeri 5. Defisit pengehtahun tentang hipertensi b.d Kurang terpaparnya infromasi tentang hipertensi J. Rencana keperawatan (PPNI SIKI, 2017) No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi 1 Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigitas ventrikuler, iskemia miokard.
Tidur adalah kebutuhan manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, terkadang gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri. Gangguan pola tidur dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, dan penyakit tertentu. Penyebab Gangguan Pola Tidur Stres adalah salah satu penyebab utama gangguan pola tidur. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang dapat mengganggu pola tidur. Selain itu, kelelahan juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Ketika tubuh terlalu lelah, otak akan sulit untuk bersantai dan tidur. Obesitas juga dapat menjadi penyebab gangguan pola tidur. Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Selain itu, penyakit tertentu seperti sleep apnea juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Sleep apnea adalah penyakit yang menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Nyeri Nyeri adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh gangguan pola tidur. Ketika seseorang mengalami gangguan pola tidur, tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri. Selain itu, gangguan pola tidur juga dapat menyebabkan peradangan pada tubuh yang dapat memperparah nyeri. Penanganan Gangguan Pola Tidur Untuk mengatasi gangguan pola tidur, seseorang dapat melakukan beberapa hal seperti menghindari konsumsi kafein dan alkohol, mengatur waktu tidur yang teratur, dan melakukan relaksasi sebelum tidur. Selain itu, jika gangguan pola tidur disebabkan oleh penyakit tertentu, maka perlu melakukan penanganan khusus sesuai dengan penyebabnya. Penanganan Nyeri Untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh gangguan pola tidur, seseorang dapat melakukan beberapa hal seperti menghindari aktivitas yang memperparah nyeri, melakukan relaksasi otot, dan menggunakan obat pereda nyeri. Namun, jika nyeri terus muncul dan tidak kunjung membaik, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesimpulan Gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola tidur yang sehat dan teratur. Jika mengalami gangguan pola tidur atau nyeri yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
9 Diagnosis a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, imobilisasi, nyeri pada kaki, lingkungan yang mengganggu. b. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur. c. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia. 10.
Aktivitas dan Istirahat Gangguan Pola Tidur. 394 total views, 1 views today Gangguan Pola Tidur. Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Penyebab Hambatan lingkungan mis. kelembapan lingkungan sekitar, suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan Kurang kontrol tidur Kurang privasi Restraint fisik Ketiadaan teman tidur Tidak familiar dengan peralatan tidur Gejala dan Tanda Mayor Subjektif Objektif Mengeluh sulit tidur tidak tersedia Mengeluh sering terjaga Mengeluh tidak puas tidur Mengeluh pola tidur berubah Mengeluh istirahat tidak cukup Gejala dan Tanda Minor Subjektif Objektif Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun tidak tersedia Kondisi Klinis Terkait Nyeri/kolik Hypertirodisme Kecemasan Penyakit paru obstruktif kronis Kehamilan Periode pasca partum kondisi pasca operasi Tautan Luaran Gangguan Pola Tidur Luaran Utama Pola Tidur Luaran Tambahan Penampilan Peran Status Kenyamanan Tingkat Depresi Tingkat Keletihan Tautan SDKI – SIKI Gangguan Pola Tidur Intervensi Utama Edukasi Aktivitas/Istirahat Dukungan Tidur Intervensi Pendukung Dukungan kepatuhan Program Pengobatan Pemberian Obat Oral Dukungan Meditasi Dukungan Perawatan Diri BAB/BAK Fototerapi Gangguan Mood/Tidur Latihan Otogenik Manajemen Demensia Manajemen Energi Manajemen Lingkungan Manajemen Msdikasi Manajemen Nutrisi Manajemen Nyeri Manajemen Penggantian Hormon Pengaturan Posisi Promosi Koping Promosi Latihan Fisik Reduksi Ansietas Teknik Menenangkan Terapi Aktivitas Terapi Musik Terapi Pemijatan Terapi Relaksasi Terapi Relaksasi Otot Progresif sumber Navigasi pos

Gangguantidur dapat ditandai dengan mengantuk di siang hari, sulit tidur di malam hari, atau siklus tidur dan bangun tidur yang tidak teratur. Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit lain, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Jenis dan Penyebab Gangguan Tidur. Berdasarkan bentuk kelainan atau gejalanya, gangguan tidur terbagi dalam beberapa jenis. Di bawah ini adalah beberapa jenis gangguan tidur yang sering terjadi: 1. Insomnia

Jakarta - Usai tidur selama 6-7 jam semalam, sudah seyogianya jika tubuh kembali merasa segar di keesokan harinya. Hanya saja, pada beberapa orang, ada yang justru merasakan nyeri di bagian punggung setelah bangun dr Benedictus Megaputera SpOT, MSi, nyeri punggung yang terasa saat bangun tidur umumnya disebabkan karena selama tidur, otot-otot tubuh tidak mengalami relaksasi dan ini juga dipengaruhi beberapa hal di antaranya ketinggian bantal, pemilihan alas tidur, suhu ruangan, pakaian, kondisi pikiran dan kesehatan, maupun makanan dikonsumsi sebelum tidur, demikian dikatakan dr Ega, begitu ia akrab disapa. "Sebaiknya pilih ketinggian bantal yang pas dan gunakan alas tidur yang tidak terlalu lunak sehingga tidak membuat tubuh mudah amblas. Kemudian, kita juga bisa memudahkan gerak selama tidur sehingga memungkinkan otot-otot mengalami relaksasi," tutur dr Ega saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa 2/12/2014.Terkait posisi tidur, dr Ega menegaskan bahwa tidur dengan posisi miring tidak berpengaruh langsung terhadap struktur tulang belakang. Justru, pengaruh yang ditimbulkan langsung terhadap otot-otot punggung kita. Lalu, bagaimana posisi tidur yang dianjurkan agar struktur tulang belakang tetap baik?"Posisi tidur yang baik adalah posisi tidur yang bisa membuat otot-otot tubuh rilaks saat tidur sehingga membuat kita segar saat bangun dari tidur. Untuk tidur yang baik diperlukan alas tidur dan posisi tidur yang baik pula. Pilih alas tidur atau kasur yang tidak terlalu lunak," kata dokter yang praktik di Siloam Hospital Surabaya tidur atau kasur yang terlalu lunak diungkapkan dr Ega justru dapat menyulitkan tubuh untuk bergerak atau berpindah posisi di saat tidur. Akibatnya, otot-otot tubuh justru akan terasa pegal-pegal saat bangun dari tidur. Maka dari itu, dr Ega menyarankan pilihlah alas tidur yang permukaannya tidak akan berubah bentuk bila kita tidur di atasnya."Nah, untuk penggunaan alas kepala atau bantal memang dipengaruhi oleh kebiasaan. Tapi sebaiknya ketinggian bantal dipilih sesuai kenyamanan karena hal ini akan membantu relaksasi otot-otot sekitar leher," pungkas dr Ega. rdn/vit
Toleransiterhadap nyeri meningkat sesuai dengan pertambahan usia, misal semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah pula pemahaman terhadap nyeri dan usaha mengatasinya. Kelelahan juga meningkatkan nyeri dan banyak orang merasa lebih nyaman setelah tidur.
berhubungandengan gangguan psikologis yang menjadi faktor risiko untuk terjadinya depresi, gangguan cemas, alkohol, dan penyalahgunaan obat, penurunan imunitas 2.3.2 Pola dan kualitas tidur remaja. Masa remaja ditandai dengan adanya perubahan biologis, kognitif dan emosional. depresi, kelelahan, dan nyeri somatik. Penelitan tersebut
Jelaskanpada pasien penyebab nyeri Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase punggung) GANGGUAN POLA TIDUR Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan pola tidur berhubungan dengan: Psikologis : usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian.
Gangguanpola tidur berhubungan dengan faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik. 3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan faktor fisiologis. 4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit. 5. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis. 9. Rencana Asuhan Keperawatan Diagnosa Tujuan
antarameningkatnya gangguan tidur dengan derajat keparahan nyeri kepala. Sahota dan Dexter mengajukan klasifikasi kompleks mengenai nyeri kepala yang berhubungan dengan gangguan tidur seperti yang dikutip oleh Dodick dkk 6 pada Tabel 1. angguan tidur maupun nyeri kepala merupakan dua keluhan yang sering dijumpai pada praktik klinik. Hubungan
dapatmencegah terjadinya gangguan pola tidur pada pasien preoperasi dengan cara menyarankan pasien membaca buku, membatasi jumlah keluarga yang menunggu, apabila nyeri tidak teratasi perawat dapat memberikan obat nyeri kepada pasien. Kata Kunci: Lingkungan, Penyakit, Gangguan Pola Tidur Kepustakaan: 15 (2005 - 2014) Pendahuluan Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan

Gangguanpola tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang di alamai oleh penderita kanker servik. Pasien dengan cemas biasanya akan terganggu istirahat dan tidurnya, pasien akan lebih sering terbangun pada malam hari karena cemas yang dirasakan. Gangguan pola tidur adalah masalah yang berhubungan dengan tidur yang berulang

Denganmenjaga pasien di siang hari, tidur di malam hari dapat kembali. Kaji pasien untuk keluhan atau tanda-tanda nyeri, dyspnea, nokturia atau kram. Rasional : Mungkin penyebab sering terbangun dan gangguan siklus tidur. Pantau obat-obatan pasien, penggunaan alkohol (jika ada), dan kafein. Identifikasipenyebab gangguan tidur, Fisik: nyeri, sering Bak, sesak nafas, batuk, demam, mual dll. Psikis: cemas, stress, lingkungan dll. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat : rubah posisi tidur sesuai kondisi, berikan benda-benda yang familier pada anak.. Peningkatkan koping wNKgF1D.